Minggu, 08 Januari 2017

Cerpen Halusinasi

Halusinasi
Karya : Deti Umariyah
Sebut saja saya Deti, dan teman saya Nanda. Pada Malam selasa, sepulang kuliah tepatnya pada pukul 08.00 aku dan nanda langsung bergegas ke kosan, karena aku dan nanda sudah sangat lapar, sesudah sampai di kosan aku dan nanda langsung mengambil makan di ruang dapur, dan akhirnya aku dan nanda makan bersama-sama sambil mengobrol, tak terasa kita makan sambil mengobrol dan tak lama kemudian…ada suara uang jatuh dari ruangan dapur, kncrrrriiinnggg.. , , memang sih awalnya kita biasa-biasa saja karena itu uang logam milik aku, dan nanda pun berfikir positif.“Lah, uang jatuh nanda”? tutur ku. “Dih iyah ko bisa”.. jawab nanda“Ya.. ga tahu aku mah” aku dengan berfikir Negati “Alah paling itu mah perbuatan cicak” jawab Nanda yang mencegah rasa takut itu.“Masa cicak bisa menjatuhkan uang logam dengan posisi jauh dari lantai”?Nanda pun terdiam, dan mungkin sudah mulai berfikir, sesudah membicarakan uang logam jatuh kemudian aku pun berencan untuk memasang ayat-ayat al-Quran/ Lafad ALLAH di depan pintu dan di dinding.“Ah besok mah kita bikin Lafad Allah, nan” kata aku. “Iyah det, biar kosan kita tenang, adem, dan nyaman” jawab nanda dengan bijak.“Makanya kalo mau makan baca doa dulu kawan, biar gak ada yang mengganggu” kata ku yang bersikap tegas agar menghindari dari rasa takut itu.Setelah itu aku dan nanda bercakap untuk merencanakan memasang lafad Allah didinding kemudian, tiba tiba…. suara dari ruangan dapur itu ada lagi. Suasana malam itu yang sangat tegang.Grotllaaakkk………suara cangkir plasti yang terjatuh dari rak dapur,aku dan nanda tanpa berbicara lagi, yang meninggalkan sisa makanannya itu, langsung berteriak, kaget , dan ketakutan,,,”Waaaaaaaaaaaaaaaaaaa”, aku dan nanda berlari, keluar dari ruangan kostan, sambil terbecir-becir berlari. “itu setan apa tikus sih jahil banget ya Allah”…kata ku yang tengah tergesah-gesah kecapean.Tak lama kemudian anak tetangga kostan aku yang bernama teh nenden, keluar dan berdiri didepan pintu kotsan.“Ada apaan malam-malam gini ribut-ribut pada teriak-teriak lagi” dengan wajah mengantuk.“Ada setan teh, di ruangan dapur” jawab nanda yang tengah kecapean.“Yaudah masuk dulu atuh kedalam, nanti ceritain didalam” teh.nenden yang tengan penasaran.Aku dan nanda pun berusaha masuk kedalam kosan teh nenden untuk menenangkan diri.“Ada hantu apa ?”Gak tau teh, ada suara uang logam jatuh dan terus kedua kalinya cangkir jatuh, itu kayaknya setan deh, teh…aku takuttt hiiiiihhh”, jawab kata ku yang sedang ketakutan.“Masa masih sore gini ada setan, det, nan, coba kamu pikirkan, itu mah halusinasi kalian aja ah”…teh.nenden yang begitu nasehati kita, dan menenangkan perasaan kita yang sedang ketakutan.Teh nenden dengan tidak percayanya dia langsung ingin melihat ke dalam kosan kita. Aku dan nanda mengikutinya di belakang sambil ketakutan. Setibanya, di dalam ruangan dapur.“Mana det, nan gak ada apa apa, gak ada hantu ko, paling itu mah tikus”.“Tikus dari mana teh …?” kata nanda. “Ya dari pentilasi lah, kan pentilasi kamu bolong gak ada penghalangnya” kata teh.nenden dengan rasa tidak percaya. Nanda pun ngotot tidak percaya bahwa itu perbuatan tikus.“Lah kan kecil bolongnya teh, lagi pula kalo tikus lewat pentilasi jatuhnya bakalan kedengeran kali, itu mah gak ada suara tikus jatuh”.Deti pun ikut bercakap,”Dih beneran teh tadi ada penampakan yang gak kelihatan, aku pikir yang kedua, yang jatuh itu bekas botol mineral, eh… ternyata cangkir…hihhhhhh seremmmmm”. “Iya teh”….tutur nanda.“Coba rapihkan dulu dapurnya jangan berantakan kayak gini, neng biar rapih, bersih, kelihatanya juga nyaman” sambil merapihakan bekas botol air mineral yang ada dikarung berantakan.Aku dan nanda langsung merapihkan barang-barang yang berantakan itu, cuci piring, menyapu, dan membuang sampah yang ada didapur itu yang kita lakukan berdua.“nanti mah pentilasinya di tutup pake carang-carang, kan udah dikasih sama ibu kosnya” kata teh.nenden sambil merapihkan piring-piring yang berantakan.“Iyah, nih belum pasangkan carang-carang, gak da yang masanginnya, soalnya tinggi banget” jawab deti.Nanda pun ikut bercakap “ iya nanti besok aja pasanginnya det”.Tak terasa jam 10:10, kita yang tengah mengobrol didapur, aku dan nanda yang masih sangat ketakutan karena kejadian tadi, aku dan nanda tidak mau tidur dikamar kosan kita, takutnya ada penampakan susulan. Akhirnya aku dan nanda numpang tidur dikosan tetangga sebelah.Kata teh.nenden “ ya sudah malam ini kamu tidur bareng aku aja”“iya hayuuuuuuu” jawab nanda yang sangat senang.Aku dan nanda bergegas membawa kasur, selimut, bantal, kipas angin, notebook, dan tugas-tugas kuliah yang belum dikerjakan.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar